B88sport - Sebelum AS Roma, Henrikh Mkhitaryan punya pengalaman bermain di bawah arahan Jose Mourinho. Pengalaman itu membuatnya jadi paham dengan filosofi permainan pelatih berkebangsaan Portugal tersebut.
'The Special One', begitu julukan Mourinho, merupakan salah satu pelatih tersukses di kancah sepak bola dunia. Sebanyak 25 gelar dari berbagai ajang telah ia dapatkan sejak meraih trofi Primeira Liga bersama FC Porto di tahun 2003 lalu.
Prestasi terbaik? Trofi Liga Champions yang diraih bersama Porto di akhir musim 2003/04 mungkin bisa mejadi jawaban. Sebab kala itu, Mourinho berhasil membawa Porto juara dengan embel-embel tim kuda hitam.
Sejak saat itu, Mourinho semakin akrab dengan kemenangan. Pria berusia 58 tahun tersebut telah mempersembahkan trofi untuk hampir setiap klub yang dilatihnya kecuali Benfica, Uniao de Leiria, dan Tottenham.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Kegagalan meraih trofi bersama Tottenham membuat Mourinho kembali kehilangan pekerjaan. Untungnya, masa menganggur 'The Special One' tidak berlangsung lama karena Roma datang untuk meminang.
Beberapa pekan setelah surat pemecatan dari Tottenham terbit, Mourinho mencapai kesepakatan dengan AS Roma. Ia akan bereuni dengan beberapa mantan pemainnya termasuk di antaranya Henrikh Mkhitaryan.
Mourinho dan Mkhitaryan pernah bekerja sama di Manchester United selama dua musim. Mkhitaryan harusnya tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi, sebab dirinya sudah cukup mengenal filosofi bermain Mourinho.
"Mourinho sangat ambisius, dia selalu ingin menang. Dia tidak peduli apakah kami bermain bagus atau buruk, semuanya soal tiga angka. Semua tahu bahwa dia memenangkan hampir semua yang bisa dimenangkan" katanya ke Sky Sport Italia.
Kerja sama antara Mkhitaryan dengan Mourinho di Manchester United tidak berakhir indah. Mourinho-lah yang bertanggung jawab atas kepindahannya ke Arsenal di tahun 2018 sebagai alat tukar untuk mendapatkan Alexis Sanchez.
Mkhitaryan sendiri enggan mengungkit masa lalu. "Kami telah mendiskusikan ini bersama dan memulai dari awal pada level yang berbeda. Saya tahu apa yang dia minta dari pemainnya dan saya siap memberikan segalanya," jawabnya.
Pemain berkebangsaan Armenia itu tidak memiliki rencana meninggalkan Roma dalam waktu dekat ini. Ia memutuskan bertahan karena percaya dengan proyek yang diusung klub dan percaya bahwa Giallorossi akan meraih prestasi.
"Saya bertahan karena percaya pada proyek klub ini, saya jatuh cinta sejak hari pertama. Saya senang berada di sini, saya suka tim dan kotanya. Saya percaya bahwa kami bisa meraih sesuatu bersama Giallorossi," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment